Monday, June 18, 2012

TIADA PERJUANGAN TANPA PENGORBANAN

Bekerja itu lebih mulia daripada menggantungkan diri kepada orang lain

Banyak bertebaran ayat-ayat AL Qur'an yang mengaitkan antara iman dan amal salih. Hal itu memberikan makna bahwa keimanan i harus diikuti dengan amal perbuatan yang bermanfaat, bukan perbuatan ma'siat. Orang yang mengaku beriman tapi masih terus melakukan dosa, maka dikategorikan sebagai orang fasiq artinya orang berdosa.
 
Amal salih itu adalah amal perbuatan yang mendatangkan keberuntungan   bagi diri pelakunya  sendiri dan bagi orang lain. Tidak dikatakan amal salih kalau perbuatan itu hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi membawa madarat bagi orang lain. Bukan pula amal salih, kalau perbuatanitu mendatangkan keberuntungan bagi orang lain tapi membaa madarat bagi diri pelakunya. Hal itu laksana lilin yang menerangi lingkungan sekitarnya tapi dirinya sendiri mengalami kehancuran. Manusia yang meninggalkan amal salih akan tergolong kepada orang-orang yang merugi.
Firman Allah:

surah / surat : Al-'Ashr Ayat : 2
inna al-insaana lafii khusrin
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
surah / surat : Al-'Ashr Ayat : 3
illaa alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati watawaasaw bialhaqqi watawaasaw bialshshabri
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Yang mendapat penilaian dari Allah bukan hasil pekerjaannya melainkan proses usahanya. Kesungguhan usaha dan kegigihan perjuangan itulah yang akan dinilai oleh Allah bukan seberapa banyak hasil usaha yang diperoleh seseorang. Hasil adalah anugerah sedangkan proses adalah perjuangan. Kekerasan dan kesungguhan dalam memperjuangkan  sebuah cita-cita, itulah  yang dinilai. Karena itu kesungguhan usaha dan kekerasan perjuangan itu sudah merupakan bagian dari sebuah kemenangan.

Tidak mungkin sebuah cita-cita bisa dicapai dengan hanya berpangku tangan, melainkan dengan perngorbanan tenaga, harta, bahkan jiwa raga dipertaruhkan disertai do'a dan pengharapan kepada Allah SWt.

Firman Allah:

surah / surat : Al-'Ankabuut Ayat : 69
waalladziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa wa-inna allaaha lama'a almuhsiniina
69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. 

Tidak ada perjuangan yang selalu lancar, mulus dan menyenangkan, melainkan akan berhadapan dengan berbagai tantangan yang menyakitkan, penuh kepahitan dan kegetiran. Kisah ilustrasi berikut ini mungkin baik untuk direnungkan.

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengeluh dan mengadu kepada induknya karena ada pasir tajam dan keras yang masuk dan menusuk-nusuk ke tubuhnya yang lembek itu.
 "Bu tolonglah aku, badanku sakit sekali karena ada pasir tajam dan keras masuk ke tubuhku. Cepatlah tolong aku, Bu"
"Anakku", kata induk kerang. " Kita adalah makhluk Tuhan yang tidak diberi kaki dan tangan sehingga ibu tidak bisa menolongmu anakku. Aku tahu anakku, kau pasti sakit sekali," kata induk kerang. "Kuatkan hatimu, terimalah ini adalah takdir bagi kita. Kerahkan seluruh tenaga dan  semangatmu untuk menahan rasa sakit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu, karena hanya itulah yang bisa kita lakukan," kata induknya
Bertahun-tahun anak kerang itu menahan kesakitan, sehingga tanpa disadarinya pasir keras yang dibalut getah perutnya itu telah berubah menjadi sebutir mutiara kecil. Semakin lama mutiara itu semakin besar dan rasa sakit pun terasa sebagai sesuatu yang wajar. 
Akhirnya setelah bertahun-tahun sebutir mutiara besar yang mengilap dan berharga mahal telah terbentuk dalam tubuhnya sehingga anak kerang itu telah berubah menjadi kerang penghasil mutiara yang sangat berharga dan berbeda dengan kerang lain yang hanya  direburs dan dijual di pinggir-pinggir jalan.











No comments: