Melatih Diri Memahami Alam Malaikat
Manusia adalah makhluk Allah yang dilengkapi dengan unsur materi dan immateri. Unsur materi berupa jasad yang kasat mata, dapat dilihat dan diraba. Sedangkan yang immateri adalah (ruh) yang tidak bisa dilihat tapi bisa diamati eksistensinya berdasarkan fenomenanya berupa tingkah laku. Kita bisa membedakan, mana jasad yang ada ruhny adan yang tidak. Pengetahuan manusia tentang ruh (jiwa) ini sangat sedikit dibandingkan dengan ilmu Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an:
surah / surat : Al-Israa' Ayat : 85 |
wayas-aluunaka 'ani alrruuhi quli alrruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum mina al'ilmi illaa qaliilaan |
85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". |
Jasad memiliki kebutuhan berupa hal-hal yang bersifat materi seperti makanan dan minuman sehingga dari segi ini perbedaan antara manusia dan hewan tidak terlalu berjauhan, Sedangkan ruhani kebutuhannya berupa hal-hal bersifat immateri seperti rasa aman, rasa senang, butuh ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun dia bisa terjatuh kepada derajat yang serendah-rendahnya yaitu kaepada derajat hewan, kalau dia hanya mengurus dan memikirkan masalah-masalah perut dan di bawah perut saja.
surah / surat : Al-A'raf Ayat : 179 |
walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna |
179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya
dengan cara istidraj [584]. [584] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya, hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan secara berangsur-angsur kepada kebinasaan. |
Apabila dia berhasil dalam menempuh pendidikan dan pelatihannya selama satu bulan dengan penuh keimanan serta senantiasa mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada dirinya maka dia akan kembali kepada fitrah yaitu watak dasar manusia yang senantiasa cenderung untuk mencintai kebenaran, kejujuran dan keadilan. Dalam kondisi demikian maka sifat-sifat ketaatan dan kepatuhan yang dimiliki para malaikat, akan terserap oleh pribadi-pribadi pemilik fitah itu.
No comments:
Post a Comment