Monday, August 29, 2011

Nasihaat Pernikahan


Nasihat Pernikahan
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ  

Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya yaitu Dia telah menciptakan kamu berpasang-pasangan agar satu sama lain bisa hidup tenteram, dan telah dijadikan di antara kamu sekalian perasaan cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan tanda kebesaran Allah bagi  mereka yang mau berfikir. (Ar Rum 31)

-          Akad artinya ikatan, mengikat janji hakikatnya kepada Allah
-          Nikah artimya berkumpul
-          Nikah membangun rumah tangga
-          Rumah tangga ibarat bahtera atau perahu yang melayari  samudera kehidupan
-          Bahtera  berlayar menuju pulau  harapan
-          Pulau harapan adalah pulau idaman
-          Dalam terminology AL Qur.an pulau idaman itu adalah keluarga sakinah, mawadah wa rohmah yaitu keluarta yang penuh ketenteraman, kecintaan dan kasih sayang
-          Dalam perjalanan tidak selamanya  samudera berair tenang, terkadang badai dan gelombang bahkan angin purting beliung yang membuat bahtera kita oleng bahkan bisa karam
-          Badai dan gelombang adalah factor  eksternal yang  menjadi ancaman tantangan hambatan dan gangguan dari luar
-          Terkadang gagguan itu datang dari  factor internal 
-          Di kala air tenang, angin semilir menyegarkan, tidak ada badai dan gelombang apalagi angin puting beliung tapi bahtera yang kita tumpangi terasa oleng bahkan mungkin bisa karam juga.
-          Faktor internal yang menimbulkan kegoncangan dalam bahtera rumah tangga kita adalah egoisme atau keakuan yang masing-masing sulit dipersatukan.
-          Isreri merasa bahwa ini mobilku hasil  keringatku sendiri
-          Kata suami ini villa ku hasil usahaku sendiri
-           Tidak pernah berkata bahwa ini milik kita,  ini rumah kita
-          Kalu egoisme itu dibiarkan maka akan timbul keretakan dalam bahtera rumah tangga
-          Akhirnya yang dahulu paling dicintai berubah menjadi paling dibendi
-          Yang dahulu selalu dirindukan, berubah menjadi yang paling dimusuhi
-          Yang dahulu selalu ingin berdekatan berubah menjadi paling dijauhi
-          Bahkan yang satu berdiri sebagai penggugat dan yang satu sebagai tergugat di pengadilan
-          Jika hal itu terjadi maka yang menjadi korban buka Cuma berdua tetapi semua penumpang termasuk anak-anak  yang kita sayangi akan ikut tenggelam sebagai korban
-          Ketika anak akan ikut ayah, ditarik oleh si ibu, kamu anakku mari ikut aku
-          Ketika anak akan ikut ibu, ditarik oleh ayah, kamu anakku marilah ikut aku
-          Anak yang kebingungan akhirnya mencari ketenangan jiwanya sendiri dan ketenangan itu ditemuinya di ujung lorong-lorong gelap bersama teman-temannya yang senasib sambil melampiaskan kegalauan hatinya bersama minuman keras dan sebagainya
-          Kalau nuansa-nuansa kearah  itu sudah hampir terjadi maka segera adukan permasalahan itu  kepada Allah SWT
-          Lakukan empat tindakan
-          TAFAKUR, ISTIGFAR, TASYAKUR, ISTIQOMAH
-          Janganlah berfikir tentang kekurangan istri sebelum anda mampu menjadi suami yang terbaik baginya
-          Jangannalh berfikir tentang kekurangan dari suami sebelum anda mampu menjadi isteri yang terbaik baginya

Friday, August 26, 2011

IDUL FITRI

SHAUM DAN IDUL FITRI

Idul Fitri yang secara etimologis berarti kembali kepada fitrah,yaitu kembali kepada kesucian setelah satu beulan melaksanakan ibadah shaum. Kata  "haum"  itu sendiri  identik dengan kata "imsak" yang artinya menahan. Maka pada dasarnya shaum itu adalah menahan. Dalam hal ini adalah menahan dari segala yang membatalkan shaum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Apa sajakah yang membatalkan shaum itu? Secara hukum, yang membatalkan shaum adalah makan, minum dan berhubungan suami istri. Namun pada hakikatnya shaum sebagai ibadah pencucian diri, memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar menahan hal-hal yang dilarang secara hukum fiqih. Karena shaum merupakan metode dan sarana mensucikan diri, maka kesucian secara hakiki adalah kesucian lahir dan batin. Oleh karena itu shaum harus pula menyentuh kepada pembentukan kesucian batiniyah, dari segala bentuk kekotoran dan penyakit-penyakit batin.

Apakah penyakit batiniyah itu? Penyakit batiniyah adalah penyakit-penyakit ruhani seperti iri, dengki, dzolim, dan sifat-sifat tercela lainnya. Penyakit batiniyah ini timbul akibat dari keangkaraan hawa nafsu yang selalu berusha mengalahkan akal sehat. Akal sehati inilah yang seharusnya memiliki kekuatan dahsyat, karena ia akan berfungsi sebagai antibodi yang akan melawan segala macam bibit penyakit yang merusakkan kesucian hati. Antibodi ini memiliki sifat-sifat keluhuran dan kesucian karena ia senantiasa diberikan cahaya oleh yang Maha Kuasa, karena itu disebut nurani yang berarti "diberi cahaya" sehingga tidak pernah lepas dari hidayah Allah SWT. Nurani tidak senang kepada kepalsuan, kebohongan, kemunafikan dan sejenisnya. Namun apabila keangkaran hawa nafsu itu lebih kuat daripada nurani, maka nurani akan kehilangan cahanya sehingga menjadi redup bahkan gelap atau "dzulumat". Peperangan antara dua kekuatan ini terus berlangsung sepanjang  waktu, bergelora dalam jiwa setiap insan, satu sama lain selalu ingin mengalahkan. Itulah sebabnya Rosulullah SAW mengilustrasikan bahwa perang melawan hawa nafsu itu ( Jihadun nafs) merupakan perang yang paling dahsyat.

Shaum itu merupakan latihan, bagaimana agar nurani kita lebih teguh dan senantiasa istiqomah terhadap hidayah Allah sehingga ia mampu mengalahkan hawa nafsu yang akan membawa kepada kegelapan, kecelakaan dan kehancuran. Satu bulan diri kita dilatih untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah, dengan harapan agar kepatuhan itu menjadi sebuah sikap pribadi yang terus berlanjut sepanjang hayat.

Apabila shaum kita berhasil membentuk sikap pribadi yang teguh  dan patuh kepada Allah, maka kita akan sampai kepada Idul Fitri yaitu kembali kepada fitrah sebagai bentuk sebuah kemenangan dan keberhasilan.Apabila gagal, berarti shaum kita hanya sebagai tradisi, atau hanya sebagai tanda partisipasi, yaitu ikut-ikutan karena musim shaum lalu kita pun ikut shaum. Karena itu Idul Fitri hanya bagi orang-orang yang shaum saja. Bagi yang tiak melaksanakan shaum, jelas-jelas dia sudah kalah duluan. Marilah kita evaluasi shaum kita. Namun sebesar apa pun kekurangannya, kita tetap berharap semoga Allah SWT menjadikan shaum kita sbegai bukti dari kepatuhan dan ketaatan kita untuk melaksanakan segala perintah-Ny dan menjauhi segala larangan-Nya.Amiin.


Pengalaman

Perjalanan Suci

     
Pada bulan aparil 2008 tanpa diduga saya mendapat anugerah untuk melakukan perjalanan umrah ke tanah suci, padahal menurut perhitungan matematika, tidak mungkin karena saya tidak punya ongkos.
Namun Allah SWT memiliki kekuasaan di luar nalar, sehingga saya bisa berangkat bersama istri hanya berkat kebesaran rahmat-Nya.

Betapa terharu, saya bisa menginjakkan kaki di tanah suci, bisa tawaf, sa'i dalam kondisi yang tidak pernah terduga. Saya bisa mengunjungi masjid-masjid bersejarah, bekas-bekas jejak perjuangan Rosulullah menyebarkan Islam, dan pucaknya sampai ke masjid Haram tempat pusat kiblat kaum muslimin. Beberapa kali bisa shalat berjama'ah di samping Maqom Ibrahim, dan shalat sunat di Hijr Isma'il. Alhamdulillah
Selesai tawaf wada, saya berdoa,"Ya Allah berikan aku kesempatan untuk kembali menginjakkan kaki ke tempat yang Engkau sicikan."





 Masjid An Nabawi di Medinah






Thursday, August 25, 2011

MENGAWALI MASA-MASA PENSIUN

Mulai 1 Juli 2011 saya mendapat anugerah dari Allah SWT untuk memasuki usia 60 tahun dan sesuai peraturan perundang-undangan, bagi seorang pegawai negeri sipil dalam jabatan fungsional, harus meemasuki masa pensiun pada usia itu. Dalam masa kerja 33 tahun menjadi guru berstatus pegawai negeri sipil, tentu setiap orang memiliki pengalaman-pengalaman yang manis semanis madu, atau punpengalaman yang pahit sepahit empedu. Memang benar semua itu telah saya rasakan. Mulai dari pendapatan gaji bulanan dalam golongan II/a sebesar Rp 16.180,- tahun 1978, yang dapat dibandingkan pada saat itu harga cengkeh Rp 75.000, per kg. Harga cicilan sepeda motor Honda Rp 18.000  per bulan selama lima tahun, tentu setelah masuk uang muka terlebih dahulu. Berangkat ke tempat tugas lebih sering berjalan kaki selama 25 atau 30 menit untuk berolah raga, allih-alih menghemat ongkos atau terkadang memang sama  sekali tidak ada buat biaya transportasi.
Sepahit apa pun pengalaman yang dirasakan, pekerjaan sebagai guru itu tetap saya jalani, dan akhirnya sampai juga ke titik darah yang terakhir, memasuki pensiun. Dahulu tidak terbayangkan, bagaimana saya harus memiliki rumah tempat tinggal sekeluarga. Namun rezeki Allah berada di luar perhitngan manusia, ternyata jauh sebelum pensiun pun saya sudah memiliki rumah pribadi walau pun tidak seindah istana, tapi itulah "rumahku istanaku".
Dalam perjalanan kehidupan berkeluarga, saya dikaruniai empat orang putera, yang tiga orang sudah lulus sarjana dan satu orang lagi maish duduk di bangku kelas XII SMA. Semua biaya pendidikan anak-anak hanya diperoleh dari pendapatan sebagai guru, karena saya tidak bisa mencari usaha sampingan..
Pada p[enghujung usia ini, saya hanya berharap kepada Allah agar tetap istikomah dalam keimanan dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui amal shalih yang diridoi-Nya.