Friday, April 27, 2012

SAKIT SEBAGAI UJIAN

Sakit Merupakan Ujian Terhadap Kesabaran Kita 
Tidak ada orang yang selama hidupnya tidak pernah sakit, tapi kalau orang yang sakit seumur hidup mungkin ada. Berarti dia terus-terusan diuji oleh Allah SWT.

Rasulullah s.a.w telah bersabda:

"Orang yang banyak mendapatkan ujian adalah para nabi, kemudian orang-orang yang lebih dekat derajatnya kepada mereka secara bertingkat dan berurutan. Seseorang diuji berdasarkan ketaatannya dalam agamanya, maka Allah mengujinya sesuai dengan tingkat ketataatannya dalam beragama. Demikianlah 
bala dan ujian itu senantiasa ditimpakan kepada seorang hamba sampai ia dibiarkan berjalan di maka bumi ini tanpa dosa apa pun" (Riwayat Imam Turmudzi)

Seamakin kuat iman seseorang semakin besar godaan syetan menimpanya. Orang yang lemah imannya cukup digoda oleh syetan-syetan yang lemah, tidak perlu syetan yang berpengalaman, karena dengan sentilan sedikit saja dia sudah ikut menjadi temannya syetan. Tapi tidak demikian halnya terhadap orang-orang yang kuat iman. 

Allah mengujji seseeorang dengan sesuatu yang berupa musibah, dengan tujuan:

Pertama, sebagai hukuman atas dosa-dosa yang telah orang kerjakan. Hal ini merupakan hukum sebab akibat. Karena dia makan makanan yang pedas, akibatnya sakit perut. Ini hukum kausalitas. Dia harus segera menghentikan perbuatannya dan bertaubat.

Kedua, sebagai penghapusan dosa, sehingga di akhirat kelak tidak ada dosa yang diperhitungkan lagi karena sudah terhapus di dunia. Berarti musibah ini menjadi kifarat atau penghapus dosa.

Ketiga, sebagai ujian untuk menaikkan derajat seseorang di hadapan Allah. Inilah ujian yang diberikan kepada para Rosul.

Kalau diri kita sakit, tidak ada jalan lain selain sabar dan tawakkal serta berikhtiar. Jangan sampai karena sakit lalu kita menjauhkan diri dari Allah SWT. Yakinlah bahwa dengan sfat Rahman Rahim-Nya, Allah akan memberikan keputusan yang terbaik bagi diri kita, walaupun keputusan itu mungkin  tidak kita sukai, tapi Allah suka.

Allah berfirman:

surah / surat : Asy-Syu'araa Ayat : 80
wa-idzaa maridhtu fahuwa yasyfiini
80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,


Billahit taufi wal hidayah

Monday, April 23, 2012

MENCARI TUHAN MELALUI KEINDAHAN ALAM


Adakah Sang Maha Pencipta di Balik Keindahan Alam Semesta?


Menurut penyelidikan para ahli Psikologi jiwa manusia itu  memiliki tiga aspek penting yaitu perasaan , pikiran  dan kehendak. Jika perasaan  lebih dominan, maka dia akan menjadi seniman. Jika pikiran lebih menonjol, itu adalah tanda akan menjadi filsuf. Jika  yang lebih dominan itu kehendak,  maka dia akan menjadi pahlawan atau pemimpin yang berani untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan suatu bangsa.

Jika seseorang cenderung kepada seni dan keindahan, cobalah  berpikir, siapakah atau kekuatan apakah yang dapat memberikan keindahan kepada alam semesta itu? Apakah alam ini terbentuk dengan sendirinya ataukah ada kekuatan Maha Pencipta yang tidak ada tandingannya?

Cobalah arahkan pandangan anda kepada laut yang terhampar luas,  gunung-gunung yang tampak perkasa, matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat sehingga terjadi pergantian siang dengan malam dan malam berganti dengan siang.  Angin lembut melambaikan pucuk kelapa di tepi pantai, suara gesekan pohon bambu yang berirama ditiup angin lembut, gelombang yang menerjang karang lalu terhempas di pantai, semuanya laksana simponi  musik yang indah dan megah.

Seni akan meningkat ketika kita melihat fajar di ufuk timur, matahari terbit disambut oleh burung-burung bernyanyi riang, embun di pagi hari berubah menjadi uap yang terbang ke udara, tubuh terasa segar dan mejadikan bersemangat meskipun tidak makan dan minum. Subhanallah!

Perhatikan firman Allah :

surah / surat : Ali Imran Ayat : 190
inna fii khalqi alssamaawaati waal-ardhi waikhtilaafi allayli waalnnahaari laaayaatin li-ulii al-albaabi

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,



Tuesday, April 17, 2012

ISLAM DAN KEINDAHAN

Islam Menyukai Keindahan Lahir dan Batin
Ajaran Islam menginginkan agar umatnya memiliki keindahan lahir dan batin. Keindahan lahir artinya keindahan fisik yang nampak dan selalu dilihat orang lain. Penampilan yang menarik dan memikat sehingga orang tidak jemu memandangnya, sebenarnya sudah diberikan tuntunannya dalam Islam.

Firman Allah:


surah / surat : Al-A'raf Ayat : 31
yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu almusrifiina
31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

 Perintah untuk menggunakan pakaian yang bagus ketika pergi ke mesjid, secara tersirat bahwa pada waktu kita akan melakukan suatu perbuatan untuk mencari  diridoi Allah, hendaklah berpenampilan bagus. Bagus di sini tentu harus proporsional. Ada pakaian yang bagus untuk ke mesjid, ada yang bagus untuk ke pasar, ada yang bagus buat ke undangan, ke tempat kerja  dan sebagainya. Pada prinsipnya pakaian itu adalah menutup aurat. Kalau prinsip ini hilang maka akan hilang pula keindahannya menurut ajaran Islam. Tentu lain lagi menurut ukuran hawa nafsu.

Islam tidak melarang berhias dan memakai perhiasan, tapi jangan berlebihan. Kadar berlebihannya, tentu kita bisa mengukur dan cukup memahami.

Rosulullah pernah berabda: "Sesungguhnya Allah SWT itu Mahaindah, menykai keindahan (Riwayat Muslim) 

Yang tidak kalah penting adalah keindahan akhlak sebagai pancaran dari kebersihan hati. Dalam pergaulan dengan  sesama manusia, kita akan mendapat penilaian orang berdasarkan perilaku kita. Kejelekan tubuh kita, bisa kita tutupi dengan pakaian yang bagus, tapi kejelekan akhlak atau  budi pekerti akan langsung dilihat dan dinilai orang. Sanksinya juga akan langsung kita terima, mungkin berupa pengucilan diri kita karena orang lain tidak senang kepada perilaku kita.

Billahit taufiq wal hidayah





Perhiasan

Thursday, April 5, 2012

OBAT UNTUK SEMUA PENYAKIT

Obat Mujarab "all in one"
Saya mencoba menawarkan kepada anda sejenis obat untuk menyembuhkan  segala penyakit, baik penyakit fisik maun  psykhis. Obat ini pasti cocok untuk semua usia dan tidak mengakibatkan efek samping yang merugikan karena tidak mengandung zat kimia berbahaya. Obat ini tidak hanya bersifat 2-in-1 atau 3- in 1 apalagi 4 - in-1 melainkan all-in-1. Bisa menyembuhkan penyakit ringan maupun berat. Asal anda yakin dan bersabar setelah beberapa kali berobat, penyakit yang membebani diri anda akan terasa semakin ringan bahkan sembuh sama sekali. Dosisnya tergantung kepada berat atau ringannya  penyakit yang sedang anda rasakan dan obat ini bisa diracik sendiri dengan gampang.

Saya tunjukkan kepada anda resep obat-obat yang bisa menyembuhkan yaitu:
  1. obat anti galau
  2. obat tolak miskin 
  3. obat tolak bala
  4. obat galian rezeki
  5. obat enteng jodoh bagi para pejomblo
  6. obat kurang nafsu sholat
  7. obat lesu beramal
  8. obat lemah iman
  9. obat memanjangkan umur
  10. dan lain-lain
 Rosulullah s.a.w. telah menunjukkan kepada kita obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit yaitu shodaqoh
Sabda Nabi, "Obati penyakitmu dengan shodaqoh" Ini maknanya bahwa dengan shodaqoh, kita bisa mendapatkan apa yang kita harapkan dari Allah SWT. Di sini kita bertawashul kepada Allah melalui amal salih kita yaitu shodaqoh, bukan bertawashul melalui orang yang telah meninggal dunia.

Jika hati anda selalu galau, risau, resah, gelisah, campurkan shodaqoh anda dengan shalat tahajud, karena shalat itu merupakan dzikrullah artinya mengingat Allah, dan dengan mengingat Allah, hati anda akan menjadi tenram. Seabagaimana firman Allah :

surah / surat : Ar-Ra'd Ayat : 28
alladziina aamanuu watathma-innu quluubuhum bidzikri allaahi alaa bidzikri allaahi tathma-innu alquluubu
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Untuk tolak miskin, campurlah shodaqoh anda dengan shalat duha. Sabda Rosulullah s.a.w, "Belilah kesulitanmu dengan shodaqoh." Artinya segala kesulitan hidup itu bisa ditebus dengan shodaqoh. Bagaimana shodaqohnya orang yang berada dalam kesulitan dan kekurangan? Kita sih, kadang-kadang  terlalu banyak menggunakan rumus matematika. Kalau kita mempunyai Rp 10.000,00 lalu dishodaqohkan Rp 1.000,00 maka sisanya tinggal Rp 9.000,00. Padahal menurut matematika shodaqoh, uang kita akan menjadi Rp 19.000,00. Karena shodaqoh kita nilainya dilipatgandakan seribu persen oleh Allah SWT, melalui berbagai jalan yang tidak bisa kita perkirakan.
 Dalam do'a shalat duha kita berseru kepada Allah, "Ya Allah jika rezekiku berada di dalam bumi keluarkanlah, jika ia di atas langit turunkanlah, jika ia sulit gampangkanlah, jika ia haram sucikanlah, dan jika ia jauh dekatkanlah." 

Begitulah khasiatnya  shodaqoh. Kalau belum biasa, berlatihlah mulai sekarang. Tidak perlu ikhlas dulu, yang penting terus berlaltih, biar tidak ikhlas asalkan besar, tidak apa-apa, sekedar latihan.

Sabda Nabi pula, "Senyum itu merupakan shodaqoh." Tapi tentu harus proporsional. Masa orang lapar dikasih senyum, bisa-bisa kita dilempar batu. Yah, kasih dia makanan tentunya.

Bagi anda yang kesulitan mencari pasangan, para jomblowan dan jomblowati, tambahkan shodaqoh anda dengan shalat istikhoroh yatu meminta ditunjukkan pilihan terbaik. Kita minta, Ya Allah jika dia baik bagiku, bagi agamaku, bagi kehidupanku dan bagi akibat segala urusanku maka dekatkan ia kepadaku dan mudahkanlah bagiku kemudian berikanlah kebaikan kepadaku. Jika ia tidak baik bagiku, bagi agamaku, bagi kehidupanku dan bagi akibat segala urusanku maka hindarkan aku daripadanya dan hindarkanlah dia daripadaku, kemudian berikanlah kebaikan kepadaku.

Untuk menyembuhkan penyakit lainnya, silahkan anda berlatih dari sekarang. Pada awalnya pasti berat dan terasa pahit. Bukankah yang pahit itu justru menjadi obat dan yang manis malah menimbulkan diabetes. 


Selamat mencoba, semoga segala harapan anda dikabulkan oleh Allah SWT. Amiin. Insya Allah